“Nak, bangun… udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja…”
Tradisi ini sudah berlangsung sejak kecil, sejakpertama kali aku bisa mengingat.
menganjak umur 12 th sudah meninggalkanya ^_^ Kini usiaku sudah kepala 20 dan aku jadi seorang Karyawan disebuah Perusahaan swasta, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.
“Ibu sayang… ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa.”
pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan
siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.
Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami
kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca .. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ….. tapi entahlah…. Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu…
View original post 569 more words